
PSITP Gelar VPL Perdana 2025, Kupas Tuntas Standardisasi Benih dan Produksi Benih Kacang Tanah
Dalam upaya memperluas informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait standardisasi benih kacang tanah, PSI Tanaman Pangan kembali menggelar Virtual Public Learning (VPL) "Belajar Standardisasi dan Inovasi bersama Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan (BESTI with PSITP)". Episode perdana tahun 2025 ini mengusung tema "Pengenalan SNI 9303:2024 Benih Kacang Tanah dan SNI 9304:2024 Produksi Benih Kacang Tanah" (27/02).
Ketua Kelompok Pengelolaan Hasil Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan, Dr. Nuning Argo Subekti, SP, MSc, menyampaikan bahwa VPL merupakan agenda tahunan yang menjadi sarana penyebarluasan serta pemanfaatan hasil standardisasi dan inovasi di bidang tanaman pangan. Ia menekankan bahwa VPL adalah platform yang efektif dalam mengomunikasikan hasil-hasil standardisasi yang telah dirumuskan oleh PSI Tanaman Pangan melalui Komtek 65-11 Tanaman Pangan pada tahun 2024.
Peran Strategis Kacang Tanah dalam Ketahanan Pangan
Kepala PSI Tanaman Pangan, Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc, dalam sambutannya menegaskan pentingnya VPL sebagai forum berbagi pengetahuan kepada publik. Ia menjelaskan bahwa kacang tanah bukan sekadar komoditas biasa, tetapi memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Permintaan yang stabil menuntut produksi yang efisien dan berkelanjutan, sehingga penggunaan benih yang terstandar menjadi kunci dalam meningkatkan hasil panen, menjaga kualitas, serta memastikan daya saing di pasar. Ia berharap sosialisasi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan serta membantu meningkatkan daya saing hasil pertanian Indonesia.
Dua narasumber dihadirkan mengisi materi pada VPL episode kali ini. Narasumber pertama, konseptor SNI 9303:2024 Benih Kacang Tanah Herdina Pratiwi, SP, MP dalam paparannya menjelaskan standar ini merupakan SNI baru hasil pengembangan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesesuaian Standar Nasional (SNI) terhadap kebutuhan pasar, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemeliharaan dan penilaian kelayakan serta kekinian. Beberapa persyaratan dalam standar ini mencakup: penyesuaian pada ruang lingkup, istilah dan definisi, klasifikasi benih, spesifikasi persyaratan mutu umum dan khusus, pelabelan, pengemasan, dan metode uji.
Sementara itu, konseptor SNI 9304:2024 Produksi Benih Kacang Tanah Prof. Dr. Ir Agustina Asri Rahmianna yang menjadi narasumber kedua memaparkan persyaratan produksi benih kacang yang terstandar yang terdiri dari metode produksi benih kacang tanah, mutu lapangan, sejarah dan persyaratan lahan serta isolasi jarak. Pemaparan kedua narasumber ini memberikan wawasan yang komprehensif dan pemahaman yang mendalam bagi para peserta mengenai pentingnya standardisasi dalam produksi benih kacang tanah.
Diskusi interaktif dalam acara ini mendapat respons antusias dari para peserta yang aktif memberikan pertanyaan dan apresiasi terhadap pemaparan para narasumber. VPL ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan YouTube, dengan jumlah peserta lebih dari 290 orang. Peserta terdiri dari perwakilan Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pertanian, serta peserta yang berasal dari BSN, Dinas Pertanian, Komite Teknis 65-11 Tanaman Pangan, pemangku kepentingan, asosiasi, peneliti, akademisi, dan elemen masyarakat lainnya.